Pada waktu itu kerajaan Cirebon mengutus Pangeran Muhammad untuk mencari obat yaitu “Buah Maja” sedangkan buah itu hanya ada di kerajaan “Sindang Kasih” yang dipimpin oleh Nyi Rambut Kasih.
Pangeran Muhammad datang ke Sindangkasih bukan hanya mencari buah maja tetapi sambil menyebarkan Agama Islam, padahal saat itu kerajaan Sindangkasih sudah menganut Agama Hindu.
Pangeran Muhammad datang ke Sindangkasih bukan hanya mencari buah maja tetapi sambil menyebarkan Agama Islam, padahal saat itu kerajaan Sindangkasih sudah menganut Agama Hindu.
Setelah mendengar itu selaku pemimpin kerajaan Nyi Rambut Kasih akan memberikan buah itu tetapi ada syaratnya, Pangeran Muhammad harus masuk Agama Hindu, sedangkan ia menolak untuk masuk agama Hindu.
Maka Nyi Rambut Kasih murka dengan manghilangkan kerajaannya dan seluruh rakyatnya jadilah hutan dan gunung. Tetapi keinginan Pangeran Muhammad untuk mendapatkan buah itu sangat besar karena Nyi Rambut Kasih tidak mengabulkannya, maka Pangeran Muhammad bertapa / bersemedi agar diberi namun sampai tutup usia tidak diberi.
Beliau bertapa dibukit dan bukit itu diberi nama “MARGATAPA” dan kerajaan Sindangkasih menjadi hutan dan gunung. Akhirnya daerah itu disebut “Majalangka / Majalengka” sampai sekarang menjadi kota kecil.
Maka Nyi Rambut Kasih murka dengan manghilangkan kerajaannya dan seluruh rakyatnya jadilah hutan dan gunung. Tetapi keinginan Pangeran Muhammad untuk mendapatkan buah itu sangat besar karena Nyi Rambut Kasih tidak mengabulkannya, maka Pangeran Muhammad bertapa / bersemedi agar diberi namun sampai tutup usia tidak diberi.
Beliau bertapa dibukit dan bukit itu diberi nama “MARGATAPA” dan kerajaan Sindangkasih menjadi hutan dan gunung. Akhirnya daerah itu disebut “Majalangka / Majalengka” sampai sekarang menjadi kota kecil.
Kabupaten Majalengka memiliki 23 kecamatan, yaitu :
1. Kecamatan Lemahsugih
2. Kecamatan Bantarujeg
3. Kecamatan Cikijing
4. Kecamatan Cingambul
5. Kecamatan Talaga
6. Kecamatan Banjaran
7. Kecamatan Argapura
8. Kecamatan Maja
9. Kecamatan Majalengka
10. Kecamatan Cigasong
11. Kecamatan Sukahaji
12. Kecamatan Rajagaluh
13. Kecamatan Sindangwangi
14. Kecamatan Leuwimunding
15. Kecamatan Palasah
16. Kecamatan Jatiwangi
17. Kecamatan Dawuan
18. Kecamatan Panyingkiran
19. Kecamatan Kadipaten
20. Kecamatan Kertajati
21. Kecamatan Jatitujuh
22. Kecamatan Ligung
23. Kecamatan Sumberjaya
1. Kecamatan Lemahsugih
2. Kecamatan Bantarujeg
3. Kecamatan Cikijing
4. Kecamatan Cingambul
5. Kecamatan Talaga
6. Kecamatan Banjaran
7. Kecamatan Argapura
8. Kecamatan Maja
9. Kecamatan Majalengka
10. Kecamatan Cigasong
11. Kecamatan Sukahaji
12. Kecamatan Rajagaluh
13. Kecamatan Sindangwangi
14. Kecamatan Leuwimunding
15. Kecamatan Palasah
16. Kecamatan Jatiwangi
17. Kecamatan Dawuan
18. Kecamatan Panyingkiran
19. Kecamatan Kadipaten
20. Kecamatan Kertajati
21. Kecamatan Jatitujuh
22. Kecamatan Ligung
23. Kecamatan Sumberjaya
NB ; Hari jadi kota Majalengka tepatnya 7 Juni 1490
*1945 – 1490 = 445 thn (sebelum Merdeka)
*445 – 335 = 105 thn (sebelum Penjajah)
*1945 – 1490 = 445 thn (sebelum Merdeka)
*445 – 335 = 105 thn (sebelum Penjajah)
Bupati :
1. RT. Dendranegara 1819 – 1848
2. RAA. Kartadiningrat 1848 – 1857
3. RAA. Bahudenda 1857 – 1863
4. RAA. Supradningrat 1863 – 1883
5. RAA. Supriadipraja 1883 – 1885
6. RMA. Supraadiningrat 1885 – 1902
7. RA. Sastrabahu 1902 – 1922
8. RMA. Suriatanudibrata 1922 – 1944
9. RA. Umar Said 1944 – 1945
10. R. Enoch 1945 – 1947
11. R.H. Hamid 1947 – 1948
12. R. Sulaeman Nata Amijaya 1948 – 1949
13. M. Chavil 1949
14. RM. Nuratmadibrata 1949 – 1957
15. H. Aziz Halim 1957 – 1960
16. H. RA. Sutisna 1960 – 1966
17. R. Saleh Sediana 1966 – 1978
18. H. Moch. S. Paindra 1978 – 1983
19. H. RE. Djaelani, SH. 1983 – 1988
20. Drs. H. Moch. Djufri Pringadi 1988 – 1993
21. Drs. H. Adam Hidayat, SH., M.Si 1993 – 1998
22. Hj. Tutty Hayati Anwar, SH., M.Si 1998 – 2008
23. H. Sutrisno, SE., M.Si 2008 – 2013
1. RT. Dendranegara 1819 – 1848
2. RAA. Kartadiningrat 1848 – 1857
3. RAA. Bahudenda 1857 – 1863
4. RAA. Supradningrat 1863 – 1883
5. RAA. Supriadipraja 1883 – 1885
6. RMA. Supraadiningrat 1885 – 1902
7. RA. Sastrabahu 1902 – 1922
8. RMA. Suriatanudibrata 1922 – 1944
9. RA. Umar Said 1944 – 1945
10. R. Enoch 1945 – 1947
11. R.H. Hamid 1947 – 1948
12. R. Sulaeman Nata Amijaya 1948 – 1949
13. M. Chavil 1949
14. RM. Nuratmadibrata 1949 – 1957
15. H. Aziz Halim 1957 – 1960
16. H. RA. Sutisna 1960 – 1966
17. R. Saleh Sediana 1966 – 1978
18. H. Moch. S. Paindra 1978 – 1983
19. H. RE. Djaelani, SH. 1983 – 1988
20. Drs. H. Moch. Djufri Pringadi 1988 – 1993
21. Drs. H. Adam Hidayat, SH., M.Si 1993 – 1998
22. Hj. Tutty Hayati Anwar, SH., M.Si 1998 – 2008
23. H. Sutrisno, SE., M.Si 2008 – 2013
Sumber : https://www.google.com/amp/s/midrus21.wordpress.com/2013/11/24/sejarah-singkat-kota-majalengka/amp/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar